Ciwidey, (BR.NET).- Hajatan Akbar telah menanti di depan mata, delapan bulan mendatang tepatnya pada 27 November 2024 Kabupaten Bandung akan melaksanakan pilkada serentak.
Isu para calon sudah mulai mencuat yakni salah satunya disebut sebut Deni Cagur kader dari partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang di gadang-gadang akan mencalonkan diri di pilkada Kabupaten Bandung
Sekretaris DPC. PDIP yang juga sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Hen Hen Asep Suhendar disela sela reses masa sidang II yang digelar di Aula Desa Panyocokan menanggapi hal tersebut, Ia mengatakan, dalam kancah politik tidak ada yang mustahil, apapun bisa terjadi termasuk Deni Cagur sangat mungkin mengikuti perhelatan Pilkada di Kabupaten Bandung, ujarnya pada Rabu 13 Maret 2024.
“Walaupun kita sudah merencanakan kader-kader dari PDIP yang militan, yang mumpuni dan yang siap bertarung di pilkada nanti. Tentunya kita tidak bisa terburu buru, kita lihat situasi dan kondisi paska pemilu saat ini,” ungkap Hen Hen.
Legislator PDIP ini berharap, di pilkada nanti benar benar bisa menerapkan, menetapkan dan menjungjung tinggi Demokrasi. Tidak mencemooh, tidak memajrinalkan masyarakat dengan pola-pola penggerakan demokrasi yang tidak baik, Tegasnya.
“Karena dengan pola seperti mirip Pilkades, tidak akan ada kemajuan kedepan. Dan ini sangat menciderai demokrasi. Siapapun nanti yang kami usung harus melalui tahapan-tahapan yang berlaku di partai kami,” harapnya
Dikatakan Hen Hen, pihaknya memastikan akan berkoalisi dengan beberapa Partai Politik lain nanti, dan akan meninggalkan hiruk pikuk pemilu kemarin dengan menatap masa depan untuk menyongsong perhelatan pilkada serentak di kabupaten Bandung, Ulas Hen Hen.
“Yang pasti PDI Perjuangan sudah banyak menggandeng beberapa bakal calon, bakal calon yang nantinya diusung. Mudah-mudahan ini yang terbaik untuk kedepannya untuk masyarakat Kabupaten Bandung,”.
Ia menegaskan calon yang diusung oleh PDIP dapat menjunjgjung tinggi nilai-nilai Demokrasi, menghargai masyarakat, tidak semena-mena dan tidak melakukan hal-hal tidak senonoh.
“Karena memang kekuasaan bukan tujuan utama kami, tapi pola-pola demokrasi untuk kesejahteraan rakyat yang mengedepankan asas demokrasi langsung, jujur, rahasia dan adil, bukan percuma kemenangan itu didapatkan dengan hal-hal yang kurang baik,” pungkas Wakil Ketua DPRD Kab. Bandung (Awing)
Discussion about this post