Pasirjambu (BR.NET).- Tidak kurang dari kurang lebih 2000 warga masyarakat Kabupaten Bandung harus merasakan dampak kerusakan infrastruktur Jalan akibat hilir mudiknya mobilisasi proyek Kementrian PUTR di wilayah Cianjur Bagian Selatan.
Meski proyek Kementrian PUTR tersebut berada di wilayah Kabupaten Cianjur, namun dampak kerusakan dan kerugiannya sangat dirasakan warga masyarakat Kabupaten Bandung, tepatnya warga Kampung Pondok dan Kampung Dewata.
Berkaitan dengan kondisi tersebut saat dihubungi Kepala Desa Tenjolaya Ismawanto Somantri mengatakan bahwa warganya yang terimbas proyek Kementrian PUTR tersebut berdomisili di RW. 11, RW. 15,Pungkasny RW. 27, dan RW. 28, di empat wilayah rukun warga tersebut kurang lebih ada 1500 warga masyarakat, Jelasnya Pada Selasa 6 Pebruari 2024.
Dikatakannya bahwa status jalan yang dilalui proyek Kementrian PUTR tersebut berstatus Jalan Kabupaten dengan panjang kurang lebih 17 km.
Sedangkan Kepala Desa Sugihmukti H. Ruswan Buchori mengatakan bahwa warganya yang terletak di RW 08 ada kurang lebih 600 warga, yang terimbas rusaknya jalan Simpang Londok tersebut, akibat adanya mobilisasi proyek Kementrian PUTR yang sudah berjalan kurang lebih 4-5 bulan lamanya, Jelas Kades.
Kondisi kerusakan infrastruktur tersebut muncul dan diulas oleh Ketua DPRD Kabupaten Bandung H. Sugianto yang saat menyampaikan sambutannya pada acara Musrenbang di Kecamatan Pasirjambu disebut pula kerusakan Jalan Lintas Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur.
Menurut Sugianto, tidak kurang dari 700 warga berada di lokasi jalan rusak tersebut, dan terimbas oleh rusaknya infra struktur jalan Simpang Londok, dan kondisi kerusakan tersebut sudah berjalan kurang lebih 4 bulan, Ujarnya.
Meski pihak PTPN sudah respon terhadap keluhan warga, diharapkan Kang Sugih sapaan akrab Ketua DPRD pihak Pemerintah Kecamatan Pasirjambu dapat konsen serta memprioritaskan perbaikan jalan Simpang Londok dan melakukan koordinasi dengan pihak Stakeholder serta Pemerintah Kabupaten Bandung.
” Warga masyarakat harus menuntut kerugian dan kondensasi akibat rusaknya infra struktur jalan tersebut, ” Tegas Kang Sugih.
Diupayakan pada tahun 2025 mendatang kondisi jalan Simpang Londok tersebut sudah tuntas, karena itu merupakan salah satu akses antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur, Ulasnya. (Awing)
Discussion about this post