“Selain menutup sementara kegiatan sarana tempat ibadah, kami pun melakukan pemeriksaan bagi setiap mobil yang datang dari luar Sumedang. Secara humanis, kami akan tanyakan kepentingannya, sekiranya tidak urgen dan tidak ada surat keterangan anti gen, sudah pasti akan diputar balikkan kembali keluar wilayah Sumedang,” terangnya.
Dikatakan Kapolres, pihaknya saat ini telah menerjunkan kurang lebih separuh kekuatan dari polres Sumedang, yakni 1200 personil, sekitar 600 persen anggota yang digelar dalam PPKM Darurat ini.
“Guna mengantisipasi, setiap anggota bertugas sudah dilakukan pemeriksaan anti gen terlebih dahulu, menggunakan alat genose C 19 yang kami miliki, bergiliran setiap hari Sabtu dan pada setiap harinya melaksanakan genos,” jelasnya..
Kapolres pun menghimbau, bagi beberapa perusahaan selama masa PPKM darurat ini khususnya sektor-sektor yang masih boleh beroperasi, seperti sektor esensial, harus tetap menerapkan prokes. Terutama patuhi jumlah pegawai yang diperbolehkan untuk luas lokasi perusahaan tersebut, segera melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan jika ada indikasi perusahaan-perusahaan yang reaktif swab antigen nya.
“Untuk sektor-sektor yang esensial seperti kontruksi itu 100% namun sektor-sektor lainnya itu masih ada yang diperbolehkan sampai 25% seperti mungkin khatex dan yang lainnya,” tandas Eko.
Dalam kata lain, sebutnya, tingkat kejahatan akan menurun karena masyarakat dengan sendirinya berada di rumah selama dua minggu. Meskipun kami juga mendengar keluhan dari beberapa pedagang memang secara ekonomi pemasukan mereka menurun.
“Hal itulah yang kami waspadai, sangat mungkin menjadi pemicu naiknya tingkat kejahatan. Namun kami galangkan dari polres Sumedang dengan melakukan kegiatan baksos-baksos,” tuturnya.
“Sehingga untuk Patroli kewilayahan rutin selalu rutin kami lakukan, baik pada level Forkopimcam maupun penebalan dengan dilakukan oleh para pejabat utama Polres, secara bergantian pada siang maupun malam hari,” tukasnya pula. (BR 11)
Discussion about this post