SOREANG, (BR) – Black campaign atau kampanye negatif di pemilihan umum sudah lumrah dilakukan untuk menjatuhkan lawannya. Kampanye hitam ini sudah dilarang digunakan diajang kontestasi pemilihan umum. Alasannya, kampanye menjatuhkan lawan ini berbu unsur fitnah karena tidak didasari dengan fakta dan masuk dalam syarat melampaui batas hukum.
Mendengar kata black campaign, calon bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina Naser atau akrab disapa Teh Nia mengimbau agar masyarakat Kabupaten Bandung mewaspadainya. Oleh sebab itu, ia berharap agar pemilih lebih cerdas untuk memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati Bandung sesuai dengan nuraninya.
“Cerdas-cerdas memilih ya. Jangan beli kucing dalam karung. Saya mau pantun nih, Sing asak-asak nya ngejo bisi tutung tambagana. Sing asak-asak nya nenjo bisi kaduhung jagana,” kata dia di Soreang, Selasa 29 September 2020.
Menurut Teh Nia, pantun Sunda itu memiliki syarat dan manka filosofi yang cukup mendalam. Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, artinya kika menanak nasi harus sampai masak, nanti gosong tembaganya. Harus tajam dalam memilih biar tidak menyesal nantinya.
“Dunia online itu, kan dunia maya. Yang bisa jadi di dunia nyata bisa bertolak belakang. Keseimbangan mengumpulkan informasi baik dari dunia maya dan dunia nyata menjadi keharusan jika kita bersama menginginkan situasi keselamatan dan kemaslahatan untuk pelaksanaan Pilkada Bandung,” ujar dia.(BR.01)
Discussion about this post