Soreang (BR).- Puluhan petugas pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Bandung melakukan orasi ke Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) mereka meminta kepala seksi (kasi) rescue berinisial S agar dipindahkan. Diduga, oknum yang bersangkutan telah melakukan pungutan liar (pungli) kepada masyarakat tiap melakukan tindakan penyelamatan.
Kepala Damkar Kabupaten Bandung, Kawaludin mengungkapkan puluhan petugas merasa tidak nyaman dan terganggu dengan keberadaan kasi rescue tersebut. Saat ditanya lebih lanjut perihal ketidaknyamanan tersebut adalah pungli, ia mengaku perlu penelitian lebih lanjut perihal itu.
“Ini permasalahannya, kondusifitas (di damkar) yang terganggu karena pak Susanto,” ujarnya pada bandungraya.net seusai melakukan audiensi di BKPP, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (3/9).
Dirinya mengungkapkan sempat berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut secara Internal Namun, para petugas ingin langsung bertemu dengan Kepala BKPP, H. Erik Juriara. Katanya, mereka meminta agar oknum kasi tersebut dipindahkan dari Dinas Damkar.
Menurutnya, pemindahan dilakukan sebagai bentuk menjaga kondusifitas di dinas Damkar. “Banyak hal yang tidak kondusif, saya sudah meredam beberapa kali. Kali ini saya tidak bisa menahan mereka (puluhan petugas),” katanya.
Salah seorang petugas yang enggan disebut namanya mengaku ketidaknyamanan tersebut karena oknum kasi itu menjalankan pelayanan dengan berbayar. Katanya, tiap evakuasi sarang tawon, oknum tersebut menargetkan berbayar.
“Evakuasi sarang tawon diminta Rp 500 ribu sama dia dan dia bergerak sendiri ke rumah dengan alasan meminta BAP serta atas nama damkar. Dia embat,” ungkapnya.
Menurutnya, kejadian tersebut berlangsung beberapa kali seperti evakuasi sarang tawon di Dago Pakar, Lagadar dan Banjaran dan tempat lainnya, jelas mereka tindakan oknum tersebut telah mencoreng nama baik Dinas damkar dan Petugas Damkar.
Selain itu, pihaknya menganggap sosok oknum tersebut arogan. “Harapan semua rekan-rekan agar supaya bisa dipindah dari dinas Damkar secepatnya,
Kepala BKPP, Erick Juriara mengungkapkan pihaknya sudah menerima aspirasi dari puluhan petugas damkar tentang adanya oknum PNS di damkar yang membuat tidak kondusif. Sehingga membuat mereka tidak percaya dengan oknum tersebut.
Menurutnya, pihaknya terlebih dahulu akan meneliti aspirasi para petugas damkar dan melihat titik kesalahan dari oknum tersebut. “Ada area soal disiplin PNS dan kode etik perilaku, kita akan lihat titik kesalahannya dimana,” jelasnya. |BR-01
Discussion about this post