Kamis, 16 Oktober, 2025

Roadshow KPK Sasar Pelajar dan Pendidik: Bangun Budaya Antikorupsi Sejak Dini

Bekasi, (BR.NET).— Roadshow KPK “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” kembali digelar pada Senin, 7 Juli 2025, dengan menyasar kalangan pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), anggota Paskibraka, pengurus OSIS, serta para guru. Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Widyatama, Komplek Pemda Kabupaten Bekasi, sebagai bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini.

WAJIBDIBACA

Ratusan pelajar dari berbagai sekolah tampak antusias mengikuti sesi edukasi antikorupsi yang disampaikan oleh tim Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, bersama para penyuluh antikorupsi dari Jawa Barat dan Duta Integritas Kabupaten Bekasi.

Sesi sosialisasi dikemas secara interaktif dengan menggunakan media audiovisual, kuis edukatif, hingga diskusi terbuka. Para siswa dikenalkan pada berbagai bentuk korupsi yang kerap terjadi di lingkungan sekitar mereka, serta pentingnya menanamkan nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami ingin menanamkan sejak dini bahwa integritas dan kejujuran itu penting. Siswa hari ini adalah calon pemimpin masa depan. Maka budaya antikorupsi harus dimulai dari bangku sekolah,” ujar Adhi Setyo Tamtomo, Kepala Satgas Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, dalam pemaparannya.

Selain untuk siswa, kegiatan ini juga memberikan sesi khusus bagi guru pendamping yang membahas peran strategis dunia pendidikan dalam upaya pencegahan korupsi. Diskusi ini menekankan pentingnya menciptakan budaya sekolah yang transparan dan akuntabel.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturochman, S.T., M.Si., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyambut baik inisiatif KPK. “Ini adalah bentuk sinergi nyata antara KPK dan dunia pendidikan. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar sekolah menjadi benteng awal pemberantasan korupsi,” ungkapnya.

Roadshow KPK ini merupakan bagian dari upaya nasional membangun kesadaran kolektif antikorupsi yang tidak hanya menyasar pejabat publik, tetapi juga masyarakat luas, termasuk pelajar dan pendidik. (Hamdan)

Berita Selanjutnya

Discussion about this post

KOLOM