Baleendah (BR).- Sejalan dengan tagline Sekolah Digital Untuk Generasi Muslim Milenial Qur’ani, SMP Prima Cendekia Islami Baleendah, Kabupaten Bandung, segera hadirkan Sekolah Alam dan Rumah Tahfiz Prima Cendekia Islami di daerah Wanasari, Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M. Hum yang ditemui di kantornya menyatakan bahwa pendidikan vokasi yang dimaksudkannya tentu berbeda dengan pendidikan vokasi di perguruan tinggi yang digulirkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Dadan menjelasakan, sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang dapat menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Nah, untuk di SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI), pendidikan vokasi baru sebatas memperkenalkan keahlian yang dapat dikuasai oleh siswa di masa depan.
Lebih lanjut menurut Prof. Dadan yang juga Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara RI ini, Pendikan Vokasi di SMP PCI diwadahi melalui Sekolah Alam. Tentu juga Sekolah Alam yang dimaksud di SMP PCI, bukan sekolah alam permanen seperti sekolah alam yang sudah ada, namun Sekolah Alam di SMP PCI merupakan bagian dari proses Kegiatan Belajar Mengajar di SMP PCI. Sekolah Alam ini diberikan di awal semester III atau IV di kelas 8 selama satu minggu.
Adapun materi sekolah alam, ujar Prof. Dadan, sesuai dengan mata pelajaran di sekolah dengan cara praktik di lapangan. Sebagai contoh, kegiatan berkebun itu dapat mempraktikkan mata pelajaran IPA. Para siswa diajak praktik berkebun di kebun tani masyarakat sejak pemupukan hingga panen.
Contoh lain, para siswa diperkenalkan bidang peternakan di peternakan sapi sejak pemerahan hingga distribusi susu ke KPBS. Demikian pula, di Pangalengan itu merupakan perkebunan teh yang luas milik PTPN VIII. Para siswa diajak mengenal perkebunan teh sejak pemetikan hingga produksi di pabrik teh.
Tidak hanya itu, untuk dunia industri, para siswa diajak kunjungan industri ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu, Pangalengan hingga praktik peneropongan bintang dari kebun teh di malam hari.
Dalam hal sosial kemasyarakatan, para siswa dapat berinteraksi dengan penduduk setempat, hingga melaksanakan praktik interaksi sosial dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat pemerintahan desa.
Sore dan malam hari, para siswa fokus ke pelajaran tahfiz mulai dari magrib mengaji, pematangan hafalan Al-Qur’an, shalat berjamaah, tahajud, ceramah keagamaan dan kegiatan lainnya.
Di sekolah alam itu, yang berlangsung satu minggu, para siswa juga dilatih untuk hidup mandiri, seperti cuci baju, masak sendiri atau berkelompok. Sekolah Alam PCI ini, mungkin gagasan yang baru diterapkan di SMP PCI, ujar Prof. Dadan.
Insya Allah, melalui izin konsesi pengelolaan lahan dari PTPN VIII pemilik lahan perkebunan teh di Afdeling wanasari, sarana dan prasarana sekolah alam dan rumah tahfiz akan segera terwujud dalam waktu dekat. Gagasan Sekolah Alam dan Rumah Tahfiz PCI ini didukung oleh Direktur PTPN VIII, Kapolda Jawa Barat, Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Kementerian Agama, Kadisdik Kabupaten Bandung hingga Muspika di Kecamatan Pangalengan, pungkas Prof. Dadan.( ** )
Discussion about this post