Bandungraya. net – Sumedang | Selain penyaluran bantuan sosial, program pemberdayaan masyarakat dan UMKM serta peningkatan ekonomi menjadi strategi dalam penanggulangan kemiskinan di masa pandemi.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan yang dilaksanakan secara virtual, Senin (13/9/2021).
“Program penanggulangan kemiskinan berdasarkan kelompok penerimanya dibagi empat yaitu berupa bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, kedua pemberdayaan masyarakat, ketiga pemberdayaaan usaha mikro dan kecil, dan yang terakhir kelompok program yang secara langsung ataupun tidak dapat meningkatkan kegiatan ekonomi,” ucapnya.
Dikatakan Wabup, pandemi Covid-19 sangat berdampak negatif terhadap indikator makro pembangunan berupa meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran serta menurunnya daya beli.
“Oleh karena itu, selama pandemi KK miskin baru pun bertambah dimana sebelumnya tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” tuturnya.
Namun demikian, baik KK DTKS maupun Non DTKS di Kabupaten Sumedang pada Tahun 2020 mendapatkan bantuan sosial.
“Yang DTKS maupun non DTKS eluruhnya berjumlah 264. 649 KK. Artinya sebanyak 64,67 persen KK di Kabupaten Sumedang mendapatkan bantuan sosial,” ungkapnya.
Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, menurutnya yang harus diwaspadai adalah munculnya kemiskinan ekstrim yang didefinisikan sebagai kondisi kesejahteraan masyrakat berada di bawah garis kemiskinan yaitu setara dengan paritas daya beli 1,9 dolar Amerika.
Discussion about this post