Bandungraya.net – Baleendah | Bertempat di SMP Prima Cendekia Islami, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam Subrayon 01 Kabupaten Bandung adakan Sosialisasi Program Sekolah Mengaji yang digagas Bupati Bandung H. M. Dadang Supriyatna.
Ide Bupati Bandung, untuk mewujudkan masyarakat Bandung yang religius. Ia menginginkan agar para guru ngaji terus menghidupkan semangat mengaji yang sudah lama berlangsung untuk bersinergi dengan sekolah-sekolah.
Di Kabupaten Bandung, tercatat 15.959 calon guru ngaji yang akan ditempatkan di sekolah-sekolah jenjang pendidikan dasar di SD dan SMP yang ada dikab. Bandung.
Program Sekolah Mengaji secara resmi diluncurkan pada hari Kamis, 1 Oktober 2021. Nantinya setiap guru ngaji yang telah lolos seleksi akan ditempatkan di setiap SD-SMP berdasarkan zonasi. “Nantinya, setiap guru ngaji akan mendapatkan insentif langsung dari Pemerintah dan mendapatkan jaminan kesehatan.” Ujar H. Aam Muamar selaku Pengawas PAI yang hadir dalam kegiatan tersebut Sabtu 02 Oktober 2021.
Aam menyampaikan bahwa pihak sekolah senantiasa dapat mendukung program sekolah mengaji ini. Ia juga menekankan kepada para guru PAI (Pendidikan Agama Islam) harus bersinergi dengan guru mengaji dalam mengaplikasian program ini di sekolah.
”Program ini merupakan program pembiasaan sekolah, untuk mewujudkan iklim sekolah dan siswa yang agamis, sehingga jangan merasa terbebani,” Tukas Aam.
Sementara Ketua MGMP PAI Subrayon 01 Kabupaten Bandung, Didin Sahidin menyampaikan kesiapannya bekerjasama dan bersinergi dengan para guru ngaji untuk menyukseskan program Sekolah Mengaji. ”Kami siap bersinergi bersama para guru ngaji yang nantinya akan menjadi mitra dalam mendidik siswa untuk mahir mengaji.”
Sedangkan Kepala SMP Prima Cendekia Islami, Beny Saputro, M.Pd menyambut baik bergulirya Program Sekolah Mengaji ini. Beny menyampaikan walaupun di SMP PCI sudah memiliki program Tahfidz/Tahsin setiap harinya bagi para siswanya, tetapi ini dapat menjadi stimulus tambahan bagi para siswa dalam pembelajaran Al-Quran.
Di SMP PCI diberikan pelajaran tahfiz dan tahsin 3 jam per hari atau 15 jam perminggu. Targetnya, para siswa hafal minimal satu juzz per tahun, atau tiga juzz selama tiga tahun.
Selain itu, ia juga mengatakan mendukung penuh kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kompetensi para guru seperti MGMP. ”Silahkan gunakan fasilitas yang kami miliki untuk menunjang kegiatan-kegiatan peningkatan kompetensi guru,” pungkasnya. ( BR. 01 )
Discussion about this post