Cianjur (BR).- Akibat tak ada akses jembatan penghubung antar kecamatan puluhan anak anak siswa/siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Padawaras,desa sukaluyu,kecamatan Cikadu, cianjur selatan, jawa barat, harus rela bertaruh nyawa setiap harinya saat hendak berangkat ke sekolah dengan menyebrangi Sungai ciujung yang lebarnya hampir 100 meter dengan air yang lumayan deras.
Informasi yang di himpun sejak tahun 2018 jembatan tersebut putus akibat terbawa hanyut banjir bandang yang melanda kampung Padawaras,desa Sukaluyu, kecamatan cikadu namun hingga kini jembatan gantung yang menghubungkan jalan antar kecamatan Cikadu dan Cidaun juga Nairnggul belum ada perbaikan dari pemerintah baik daerah, Provinsi dan pusat warga pun menanti adanya pembangunan jembatan gantung baru.
Eyep (48) Salah seorang guru SDN Padawaras mengatakan, Setiap hari anak anak sekolah SDN Padawaras dari kecamatan sebelah kalau mau berangkat sekolah harus menyebrangi sungai ciujung baik lewat rakit adae juga yang nekad nyebrang ke Air.
” kalau musim hujan turun kasihan sama anak anak karena Air Sungai Ciujung meluap banjir,sehingga banyak anak anak yang tidak masuk sekolah Karena tidak ada jalan lagi,”katanya Sabtu (30/7/2022).
Masih Ucap Eyep, kami berharap kepada pemerintah baik daerah, Perovinsi dan pusat tolong bantu kami bangun Kembali jembatan ini karena kami dan warga lainya juga anak sekolah sangat membutuhkan jembatan gantung yang Permanen.
“Selain akses jembatan yang susah, sekolah kami juga sudah tidak layak pakai seperti ruangan kelas 5-6 yang sudah pada rusak dan ruangan Kantor Guru mau ambruk,”tukasnya.
Ditempat terpisah Wahyu kepala desa sukaluyu menjelaskan,Kami dari pemerintah desa sudah seringkali mengajukan untuk pembangunan jembatan gantung baru tapi hingga kini belum ada realisasinya.
“Semenjak jembatan gantung hanyut terbawa arus air sungai ciujung pada tahun 2018 kala itu hingga sekarang ini belum ada pembangunan jembatan baru, sehingga warga kami sangat kesulitan karena tidak ada jembatan setiap harinya harus naik rakit ada juga yang nekad menyebrang turun ke sungai,”Ujarnya Sabtu (30/7/2022).
Kepala desa menambahkan,Kalau hanya mengandalkan Anggran Dana Desa (DD) tidak akan mampu membangun jembatan gantung baru,sebab Angraan yang dibutuhkan mencapai ratusan juta.
“Sementara dana desa (DD) harus dibagi untuk penaganan lainnya,seperti untuk penangan Covid-19 8%,untuk penaganan sandang pangan 20 % belum lagi harus menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) 40% dengan total keseluruhan 68%, sehingga kami kesulitan untuk penaganan infrastruktur mengunakan Dana Desa (DD) apalagi untuk membangun jembatan yang membutuhkan anggran ratusan juta rupiah,”tukasnya.
Tentunya kami selaku pemerintah desa mewakili warga masyarakat desa sukaluyu, berharap kepada pemerintah daerah, Perovinsi dan pusat untuk segera membangun kembali jembatan yang Permanen yang bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua dan empat penghubung antar kecamatan.
“Saat ini warga kami dan warga lainya juga sangat kesulitan terutama dari segi ekonomi terhambat karena tidak adaanya akses jembatan untuk menjual hasil bumi,”pungkasnya. (BR-26)
Discussion about this post