Rancabali (BR)– Bupati Bandung H. Dadang M. Naser dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Ekonomi Pembangunan H. Marlan pada acara Jambore Kemitraan Pariwisata yang digelar dibumi perkemahan Ranca Upas Kec. Rancabali kab. Bandung Rabu (13/08/20) mengatakan bahwa pariwisata merupakan sektor yang telah menjadi sumber devisa negara peringkat ke 2 setelah migas, namun hal ini tidak berlaku seluruhnya dikab. Bandung.
Karena obyek wisata alam yang ada dikab. Bandung tidak satupun yang dimiliki pemerintah kab. Bandung, melainkan dimiliki oleh BUMN, dan ini berdampak terhadap kontribusi PAD dari sektor wisata alam, jelas Marlan.
Dijelaskan Marlan, dalam sambutan Bupati Bandung bawa tahun 2020 adalah tahun yang sangat berat bagi industri pariwisata termasuk wisata yang ada di indonesia, dimana sebuah virus yang disebut covid 19 menyerang hampir seluruh isi bumi tanpa terkecuali.
Dampak dari corona virus disease covid 19, juga menyerang perekonomian didunia dengan segala permasalahan yang timbul akibat efek berantai yang diakibatkannya.
Oleh hal tersebut bupati bandung yang disampaikan Asisten Ekbang setda kab. Bandung H. Marlan, dinas pariwisata dan kebudayaan membuat strategi dan program pemulihan pariwisata pasca pandemi covid 19, yang salah satunya yaitu Kegiatan Jambore Kemitraan Pariwisata ” NGUBEK BANDUNG PAKIDULAN 2020 “ucap Dia.
Dalam laporannya Kabid promosi dan ekonomi kreatif (promekraf) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Bandung Vena Andriawan menuturkan acara jambore kemitraan pariwisata ini diharapkan dapat membangun sinergitas seluruh unsur pentahelik, media, komunitas, akademisi, dan bisnis yang dituangkan dalam Memorandum of understanding ( MOU) kerjasama pariwisata, ucapnya.
Dijelaskannya, bahwa kegiatan di ikuti sebanyak 50 orang unsur pentahelik diantaranya unsur Pemerintah, media, komunitas, akademisi, dan bisnis, dengan waktu penyelenggaraan mulai Hari Rabu dan kamis tanggal 12 – 13 Agustus 2020 yang dipusatkan di obyek wisata Ranca Upas kec. Rancabali kab. Bandung.
Sementara kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan kab bandung H. Yosep Nugraha pada bandungraya. net menuturkan bahwa kegiatan yang digelar bertujuan untuk mempererat silaturahmi seluruh pemangku kepentingan pariwisata yang ada diwilayah kab. Bandung, oleh hal tersebut Dinas Pariwisata dan kebudayaan kab. Bandung menyelenggarakan ” Jambore Kemitraan Pariwisata “, jelasnya.
Menurut Yosep, selain itu kegiatan ini digelar sebagai sarana dalam rangka perumusan rencana kerjasama secara kolaboratip seluruh pelaku usaha yang ada dikab. Bandung dalam membangun kepariwisataan, sehingga kab. Bandung lebih maju dari kondisi saat ini, ujar Yosep.
Pemerintah kab. Bandung melalui Dinas Pariwisata dan kebudayaan ada strategi pembangunan pariwisata, khususnya disoreang sebagai ibu kota kab. Bandung dengan fasilitas yang sudah ada seperti dikawasan sabilulungan ” soreang akan dijadikan destinasi tersendiri ” bagi pengembangan pariwisata dan perekonomian ” imbunya.
Yang kedua jalan protokol Gading Tutuka, punya potensi menjadi pusat kuliner yang saat ini sedang bertumbuh, namun dalam pertumbuhannya memerlukan konsep yang jelas, agar tumbuhnya itu menuju kepada arah pembangunan kepariwisataan dan berkontribusi positip terhadap perkembangan perekonomian.
Selain itu dikawasan Gading tutuka ada Gedung Baznas yang cukup representatif itu bisa dioptimalkan untuk dijadikan penyediaan pusat oleh oleh ( cindera mata), bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi yang ada diwilayah kab. Bandung, padahal potensi banyak baik makanan, pakaian, hasil karya masyarakat kab. Bandung yang belum tersentralisir, karena hingga kini kab. Bandung belum memiliki setral oleh oleh bagi wisatawan yang berkunjung khususnya wilayah selatan, mudah mudahan dengan ada sertral oleh oleh hal ini akan menjadi jelas bagi para wisatawan yang berkunjung ke wilayah kab. Bandung, papar Kadisparbud kab. Bandung.
Berkaitan dengan perkembangan covid 19 diutarakan Yosep Nugraha, khususnya diwilayah Destinasi wisata dikab. Bandung sudah aman ” dirinya menjamin ” destinasi wisatawan sudah sangat siap, namun tetap para wisatawan harus memperhatikan protokol keaehatan dengan tetap Memakai Masker, menjaga Jarak, dan selalu cuci tangan dan membawa handsanitizer, Pungkas Yosep. (BR. 01)
Discussion about this post