Garut, (BR).- Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang tahun lalu dilaksanakan mendapat banyak apresiasi dikalangan kaum pengajar, salah satunya dari SDN 3 Karangpawitan.
Kepala Sekolah SDN 3 Karangpawitan, Arief Ganjar N yang ditemui awak media diruangannya mengatakan bahwa walau gagal mewakili Kecamatan Karangpawitan dalam FTBI tingkat Kabupaten, Arief sangat mengapresiasi FTBI ini. Rabu (25/01/2023).
Menurut Arief, FTBI menjadi salah satu sumbu untuk membakar semangat kaum pendidik dalam mengajarkan kepada peserta didiknya sekaligus menjaga dan melestarikan bahasa Sunda yang merupakan bahasa ibu.
Karena menurut Arief, bahasa daerah itu merupakan salah satu ciri budaya sekaligus menjadi salah satu aset kekaaan budaya bangsa kita.
“Kami di SDN 3 Karangpawitan selalu mendukung program pemerintah dalam hal mencerdaskan bangsa, termasuk kami pun akan selalu komitmen menjaga dan melestarikan bahasa sunda, karena bahasa daerah itu merupakan salah satu ciri jati diri bangsa jadi kita semua wajib menjaga dan melestarikan bahasa daerah kita khususnya bahasa sunda,” Ucap Arief.
Saat wawancara dengan media, Kepala Sekolah ( KS ) SDN 3 Karangpawitan diruangan KS, terpantau ada salah satu siswi yang akan dibawa kerumah sakit oleh pihak sekolah.
Dalam status ekonomi keluarga yang kurang baik, Siswi tersebut dibawa kerumah sakit oleh pihak sekolah untuk konsultasi sekaligus berobat atas penyakit kulit yang dideritanya selah beberapa hari belum sembuh-sembuh.
Sungguh pemandangan yang luar biasa terjadi didunia pendidikan, dimana Kepala Sekolah SDN 3 Karangpawitan dan para gurunya aktif memperhatikan siswa- siswinya bukan hanya didalam sekolahan saja tetapi ikut membantu dan mengatasi permasalahan yang menjadi kendala siswa-siswinya dalam mengikuti kegiatan belajar. (BR.11)
Discussion about this post