Soreang (BR) – Permintaan anggaran tambahan yang disampaikan Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) kepada Pemkab Bandung nampaknya sulit untuk dipenuhi, hal itu disampaikan Bupati Bandung H. Dadang Naser Rabu ( 17/06).
Menurut Dadang, Kami sedang kesulitan dana. Anggaran Pilkada di Kabupaten Bandung merupakan yang terbesar di Indonesia dan pemilih terbesar juga,” tutur Dadang Naser.
Diutarakanya bahwa ” Sebelumnya, KPU Kabupaten Bandung membutuhkan dana tambahan sekitar Rp 27 milliar, akibat penambahan jumlah tempat pemilihan suara (TPS) sekitar 1.428 TPS, karena tempo hari KPU mengidealkan per TPS menjadi 500, barangkali menjadi 650, kurangi 100. Jadi mohon efektif dan efisiennya dibantu oleh KPU sendiri,”.
Dijelaskan Kang DN “Karena kita berada di zona biru, jangan terlalu khawatir juga. Tidak usah pakai APD seperti petugas kesehatan. Kan tidak ada pemilih pendatang, pemilih dalam negeri semua,” imbuhnya.
Bupati Bandung menilai, permohonan KPU tersebut kurang tepat diajukan saat ini dengan kondisi keuangan yang sedang sulit. KPU dapat mengajukan permohan bantuan tersebut ke KPU Pusat.
“Uang tidak mudah nyarinya. Kita juga harus pinjam-pinjam ke bank. Masa untuk KPU juga kita pinjam. Kecuali ada bantuan dari KPU pusat, Nasional atau Jabar itu silakan. Tapi untuk Kabupaten Bandung kita sedang kesulitan uang,” keluhnya.
Lebih jauh Dadang mengatakan bahwa beberapa dinas pun mengeluhkan kekurangan dana untuk menjalankan program dinas. Sementara pendapatan anggaran daerah (PAD) Kabupaten Bandung hanya mengandalkan pemasukan dari Bapenda.
“Kita sekarang PAD dari Bapenda saja. PU kekurangan dana Rp 178 miliar, Disperkintan Rp 48 miliar belum dinas lain,” pungkas Dadang Naser. (red**)
Discussion about this post