MAJALAYA (BR)- Calon Bupati Bandung H. Dadang Supriatna bersama Sejumlah warga, tokoh masyarakat dan ulama/kyai bahas empat program prioritas yang harus menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bandung kedepan.
Pembahasan empat program prioritas pembangunan fisik (inprastruktur) itu dilakukan H.M. Dadang Supriatna di rumah salah seorang tokoh masyarakat sekaligus pengusaha pribumi H. Ujang di Kampung Cikaro Desa Majakerta Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis 17 September 2020 malam.
Dalam pembahasan empat program prioritas itu, di antaranya pembangunan relokasi Pasar Majalaya dan Terminal Majalaya dari pusat Kota Majalaya ke Jalan Anyar Desa Majasetra Kecamatan Majalaya.
Sementara pembahasan lainnya dalam penanganan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu, danau retensi seluas 50 hektare dan mengembalikan fungsi Alun-alun Majalaya sebagai ruang terbuka hijau (penataan Alun-alun Majalaya).
Warga mengusulkan adanya program prioritas lainnya, yaitu pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk kesejahteraan masyarakat.
Pantauan wartawan di lapangan, komunikasi antara Kang DS panggilan akrab Dadang Supriatna dengan sejumlah warga yang hadir saat itu sangat komunikatif.
Pembahasan pun fokus pada keberpihakan kepentingan masyarakat.
Tokoh Masyarakat Desa Majakerta H. Asep Gunawan yang hadir pada pembahasan empat program prioritas pembangunan adalah yang mengusulkan di antara program prioritas yang harus menjadi perhatian Pemkab Bandung kedepan, setelah pasca-Pilbup Bandung pada 9 Desember 2020 mendatang.
Aspirasi yang disampaikan sejumlah warga Kecamatan Majalaya, di antaranya disampaikan oleh beberapa pengusaha pabrik dan tokoh warga itu jika Kang DS terpilih menjadi Bupati Bandung pada Pilkada Bandung.
Asep Gunawan mengungkapkan, masyarakat Majalaya sudah lama mengharapkan relokasi pembangunan Pasar Majalaya dan Terminal Majalaya benar-benar terealisasi setelah belasan tahun pembangunan pasar itu diwacanakan.
“Kita juga berharap, di Majalaya ada pembangunan IPAL terpadu untuk memfasilitasi para pelaku usaha pabrik tekstil dalam mengelola air limbah. Proses pengangkutan air limbah itu dengan cara menggunakan mobil tangki. Dengan adanya IPAL terpadu akan meringankan biaya bagi para pengusaha dalam pengolahan limbah cair,” katanya.
Sementara itu, bakal Calon Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna turut memetakan lokasi pembangunan danau buatan seluas 50 hektare di kawasan Majalaya, di antaranya di kawasan Kampung Balekambang Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya.
“Pembangunan danau buatan itu untuk menanggulangi rawan banjir di kawasan Majalaya. Lokasi pembangunan danau buatan itu bisa disatu titik atau di empat titik berdasarkan pada kondisi wilayah yang masuk kawasan rawan banjir,” kata Kang DS.
Menurut Kang DS, pembangunan danau buatan itu harus menjadi skala prioritas karena kondisi aliran Sungai Citarum yang sempit dan dangkal. Pembangunan danau buatan itu berdasarkan pada daerah rawan genangan air disaat banjir.
Kang DS juga menyebutkan, bahwa pembangunan IPAL terpadu yang diusulkan para pengusaha itu, pihak pelaksana pembangunannya sudah ada dan siap melaksanakan. Untuk pembangunan IPAL terpadu itu pada lahan seluas 4-6 hektare.
“Apalagi kalau lahannya sudah ada dan siap dibebaskan, pembangunan IPAL terpadu itu bisa menjadi skala prioritas,” tutur Kang DS.
Diutarakan Kang DS pun menyatakan bahwa dirinya siap menyediakan anggaran Rp 100 miliar untuk anggaran insentif para ulama, kiai, dan ustadz untuk pendidikan moral generasi muda.
“Kami berharap nantinya para ustadz masuk ke lingkungan sekolah SD, SMP dan SMA. Supaya para ustadz tersebut bisa mendidik para siswa, dengan harapan mereka setelah lulus SD, SMP dan SMA hafiz Al-Qur’an,” katanya.
Menurut Kang DS, memberikan insentif kepada para ulama maupun ustadz itu sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang turut berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia.
“Para ulama memiliki peranan penting untuk kemajuan pendidikan moral bangsa,” pungkasnya ( red***)
Discussion about this post