Legislator dari Komisi B DPRD Kabupaten Bandung ini mengungkapkan, untuk anggaran pelatihan itu sebenarnya sudah tersedia di dinas terkait, namun kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sehingga belum optimal terserap masyarakat.
“Yang berkaitan dengan program UKM itu, diantara pelatihan tata boga, tata rias, pelatihan kemasan, pelatihan manajemen keuangan dan pelatihan lainnya. Dengan adanya program pelatihan itu dapat mendukung ketahanan pelaku usaha atau UKM di tengah pandemi Covid-19,” ungkap anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Gerindra ini.
Dedi Saepul Rohman berharap kepada dinas terkait atau kepada leading sektor terkait untuk lebih gencar melaksanakan sosialisasi berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan UKM tersebut.
“Sosialisasi ke bawah harus lebih jelas dan informasinya harus sampai ke masyarakat,”. Disamping itu, Dedi juga berharap dengan adanya sosialisasi pendidikan dan pelatihan itu dibarengi dengan minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan UKM.
“Soalnya, kalau sosialisasi sampai ke masyarakat dan masyarakatnya tak berminat, tetap saja tak akan berjalan dalam upaya merealisasikan program pemerintah untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan pelatihan UKM,” ungkapnya.
Discussion about this post