Lebih lanjut dikatakan Dedi, kalau masyarakatnya tak berminat, nanti pesertanya pun asal-asalan dalam mengikuti pelatihan UKM tersebut. Apalagi jika pesertanya bukan yang minat murni untuk mengikuti pelatihan sehingga dalam pelaksanaan pelatihan itu tak maksimal karena pesertanya tak berpikir ingin maju.
“Jadi program pemerintah itu harus singkron dengan keinginan masyarakat yang ingin maju dan berkembang dalam program UKM tersebut. Supaya program pemerintah itu bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya.
Terkait dengan pelaksanaan pelatihan itu, diharapkan, dapat disosialisasikan hingga ke tingkat RT, RW dan desa dan dilanjutkan kepada masyarakat secara umum. Karena ujung tobalnya ada di RW dan desa dengan memiliki peranan yang sangat penting, salah satunya menjadi peserta musrenbang maupun reses.
“Ketika RW mendapat informasi dari desa atau pemerintahan bisa disampaikan langsung kepada masyarakat. Melalui pelaksanaan musrenbang itu, merupakan salah satu fasilitas untuk pengadaan pelatihan tata rias, tata boga dan pelatihan lainnya,” pungkas Dedi. (BR-11)
Discussion about this post