GARUT, (BR,NET) – Kasus oknum dokter kandungan (MSF) alias I yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya yang sempat viral di media sosial dan kini tengah menjadi perhatian publik. MSF sendiri kini sudah ditahan di Mapolres Garut untuk penyelidikan.
Barang bukti berupa flashdisk (BB Flashdisk) yang berisi salinan rekaman CCTV menjadi kunci utama dalam penyelidikan oleh kepolisian dan flashdisk itu sudah diamankan dari klinik di Pakuwon, Jalan A. Yani tempatnya MSF bekerja
Ketua IDI Garut, dr. Rizki Safaat Nurahim, bahwa dari kasus yang mendera MSF ini belum bisa disimpulkan, apakah yang bersangkutan melanggar SOP proses USG atau tidak .
“Secara teknis kita tidak tahu apa yang menjadi pembicaraan internal saat itu, kita belum tahu. Kalau televisi (CCTV), atau gambar hanya rekaman apakah ada pembicaraan, apakah ada kelehun di sebelah sana kita tidak tahu. Tapi kalau secara teknis pemeriksaan kita melalui beberapa objek itu pemeriksaan lebih tinggi ke arah hepar itu bisa saja. Keluhan apa itu harus ada direkam medis, apakah ada keluhan di payudara itu ada di rekam medis,” tuturnya Rizki, usai Konferensi Pers di Mapolres Garut
Rizki yang juga berprofesi sebagai dokter kandungan itu, mengatakan, Majlis Disiplin Profesi juga belum memberikan rekomendasi hasil penelusuran terhadap kasus asusila yang diduga dilakukan MSF ini ke kepolisian.
” Ketika MDP sudah berjalan sesuai instruksi Kemenkes, baru ada rekomendasi ke Kepolisian. Hasilnya hari ini, rekomedasi yang ada di Kepolisian baru akan kita laporkan. Kita prosedural, masalah lambat, kita harus jelas tidak menjadi blunder,” tegasnya
.
Jika dilihat dari video aksi MSF saat melaksanakan USG terhadap pasiennya di klinik tempatnya bekerja yang viral di media sosial, terlihat tangan SMF seperti memegang dada bagian atas pasien sehingga disangkakan terjadi pelecehan seksual
Dari hasil penyelidikan awal, pelaku (oknum dokter kandungan) di Garut itu, diketahui telah mengakui perbuatannya terhadap sejumlah korban. Namun Kapolres Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang, saat konferensi pers di Mapolres Garut, Rabu (17/04/2025). menyatakan bahwa jumlah pasti korban masih dalam proses pendalaman.
“Memang dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui melakukan tindakan tersebut sebanyak empat kali. Namun tentu saja, penyelidikan masih berjalan dan kami membuka ruang bagi korban-korban lain yang ingin melapor,” katanya. (Dadang)..
Discussion about this post