Bandungraya. net – Soreang | Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), merupakan pendidikan politik kepada Masyarakat agar mendapat edukasi dalam pelaksanaan pesta demokrasi.
Membangun Kabupaten Bandung ke depan menjadi tanggung jawab bersama, karena perhelatan Pilkada merupakan proses menuju suksesnya pembangunan dan realisasi pesta demokrasi.
Hal tersebut dikatakan calon Wakil Bupati Bandung Usman Sayogi saat ngobrol pagi di warung kopi bersama Budi suami dari Calon Bupati Bandung Yena Iskandar Ma’soem.
Menurut Usman, dalam bincang sambil ngopi tersebut, pihaknya berkomitmen untuk bersama sama membangun Kabupaten Bandung yang lebih maju dan unggul.
“Ya, saya barusan ngobrol pagi di warung kopi bersama Pak Budi, suaminya Bu Yena. Membicarakan Kabupaten Bandung ke depan,” kata Usman saat dihubungi, Senin (2/11)
Usman mengatakan, obrolan pihaknya bersama kang Budi tidak menonjolkan tentang paslon Bupati. Tapi, membicara kemajuan Kabupaten Bandung ke depan. “Jadi siapa saja yang jadi bupati nanti, siap bahu membahu untuk membangun Kabupaten Bandung. Jadi kita sudah komitmen apapun hasilnya, output politiknya. Kedepan Kabupaten Bandung harus dibangun bersama-sama dan merupakan tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Usman juga menjelaskan, dalam kontestasi politik, paslon itu lawan bukan musuh. Sebab, kalau musuh pasti berkepanjangan. Tapi, lawan saat waktu kontestasi pertandingan dimulai dan diakhiri saat perhelatan menghasilkan calon terpilih.
“Jadi kita itu lawan saat dipertandingan di awali dengan peluit awal dan diakhir juga dengan peluit Wasit. Kalau pertandingan selesai, kita kembali bersama untuk memajukan Kabupaten Bandung,” tuturnya.
“Siap menang siap kalah, ketika sudah ada hasil dari kontestasi politik. Kita sepakat untuk kembali bersama dalam memajukan Kabupaten Bandung yang lebih baik, sehingga bisa dirasakan langsung oleh Masyarakat,” ujarnya.
Usman menambahkan, dalam obrolan tersebut menyetujui konsep kebersamaan dalam membangun Kabupaten Bandung. Sebab, kosep yang disodorkan kang Budi sama denga konsep dan prinsif dirinya.
“Pak Budi, mengatakan bahwa sebagai paslon Bupati dan Wakil Bupati itu bukan musuh. Kalau musuh mah bisa seumur-umur. Kita mah lawan, kalau lawan hanya ada di pertandingan. Yang diawali dengan peluit diakhiri dengan bersalaman,” jelas Usman menirukan bahasa Budi saat ngobrol tadi.( red**)
Discussion about this post