Arab Saudi (BR).- Sebuah kampung yang sepi di tengah gunung batu, bernama Qarnul Manazil, menjadi titik miqat bagi jamaah umrah dan haji. Qarnul Manazil yang kini lebih dikenal dengan sebutan as-Sail al-Kabir, ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai batas wilayah Miqat bagi penduduk Najd. Saat ini, Najd meliputi Provinsi Riyadh dan sekitarnya. Qarnul Manazil, menjadi tempat miqat paling dekat dengan Makkah.
Ummat Islam dari luar kota Makkah, ketika hendak menunaikan ibadah haji dan umroh, harus mengenakan pakaian ihram. Lalu, melafalkan ihlal ihram di titik Miqat Makani.
Di era awal kenabian, ketika perjalanan ditempuh dengan jalan kaki, menunggang kuda atau unta, warga Najd jika bepergian ke Makkah, senantiasa melewati Qarnul Manazil. Di era penerbangan saat ini, Qarnul Manazil dilalui oleh warga Riyadh, Uni Emirat Arab, juga Indonesia serta negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan negara teluk, melalui jalur udara.
Pesawat yang ditumpangi para jamaah akan melewati Qarnul Manazil. 20 menit sebelum pesawat melakukan pendaratan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Sabtu, 29 April 2023, sore, sekembalinya dari Ta’if menuju Makkah, jamaah umrah Syawal 1444 H dari PT. Karya Imtaq Bandung, berkesempatan mengunjungi miqat Qarnul Manazil. Miqat ini ditandai dengan masjid Qarnul Manazil. Para jamaah umrah atau haji, melafalkan ihlal-nya di mesjid ini.
Mesjid ini dibangun pada tahun 1982. Luas mesjid sekitar 2.600 meter dan mampu menampung 3.000 jamaah. Posisinya, terletak 94 km di sebelah Timur Makkah. Sekitar 220 km dari Bandar Udara King Abdul Aziz, Jeddah.
Masjidnya memiliki halaman yang luas. Dari parkiran bus yang juga luas, kami berjalan sekira 300 meter menuju mesjid. Mesjidnya bersih, indah, dan nyaman. Disediakan puluhan toilet, kamar mandi, dan tempat wudu. Sore itu, terlihat beberapa orang berpakaian ihram, yang memulai ihlal umrahnya dari Qarnul Manazil.
Memasuki ruang masjid yang cukup luas, berkarpet merah, mesjid ini tidak terlalu banyak aksen ornamen. Mesjid ini, hanya ramai ketika musim haji tiba. Hari-hari biasa, hanya disinggahi oleh jamaah umrah yang melakukan perjalanan darat. Tidak terlihat perkampungan penduduk di sekitar mesjid.
Di luar masjid, terdapat banyak lapak pedagang. Beberapa toko, juga ada. Para pedagang itu, umumnya menjual pakaian dan berbagai perlengkapan umrah dan haji. Dijual pula cendramata. Dan tentu korma dan makanan khas Arab lainnya.
Seringnya jamaah haji dari Indonesia melintasi miqat Qarnul Manazil ini, Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP. PERSIS) menamakan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIH) dibawah koordinasinya, dengan nama KBIH Qornul Manazil. Nama KBIH Qornul Manazil Persatuan Islam, telah menjadi nama besar bagi penyelenggara ibadah haji dan umrah di Indonesia. (**)
Discussion about this post