Bandung (BR.NET).- Calon Bupati Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna menyerukan agar semua partai koalisasi yang tergabung Koalisi Bedas Jilid 2 Lanjutkan untuk segera melaksanakan pemantapan Koordinator Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Partai Koalisi yang mengusung pasangan calon bupati Dadang Supriatna -Ali Syakieb antara lain PKB, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PAN dan PDI Perjuangan. Selain itu parpol non parlemen PSI, Perindo, PBB, Gelora, Pratai Buruh dan PKN.
Seperti yang dilakukan Tim Relawan Bedas dan Relawan Bela DS, di GOR Prabu Kian Santang Taman Cibaduyut Indah, Kecamatan Dayeuhkolot, Jumat (04/10/2024).
“Jujur, saya menunggu para pimpinan parpol koalisasi kapan akan ada pergerakan pemantapan Kor TPS. Makanya saya hadir di sini untuk menyampaikan pesan ini,” kata Dadang Supriatna.
Di Kecamatan Dayeuhkolot, sebut Kang DS, ada 197 TPS yang dikalikan 15 Kor TPS atau mencapai sekitar 3 ribuan Kor TPS di Dayeuhkolot. Seandainya 3.000 Kor TPS di Daeuhkolot ini ini rata-rata membawa 20 orang saja, maka sudah 60.000 sudah berpegang oleh pasangan calon nomor 2.
“Inilah pentingnya struktur dan fungsi dari Kor TPS. Untuk itu saya merasa bersyukur dan dengan segala hormat saya haturkan terima kasih atas kesetiaannya menjadi Kor TPS dalam mengawal kemenangan pasangan nomor 2 di Pilkada 27 November 2024. Semoga niat keberangkatan darirumah masing-masing dicatat sebagai amal ibadah,” ucap Dadang Supriatna
Keberadaan Kor TPS juga sangat penting untuk menentukan siapa yang akan dipilih mayarakat nantinya. Para Kor TPS juga berperan dalam menyampaikan visi misi Paslon Bedas Jilid 2. Di antaranya keberlanjutan dan peningkatkan 13 Program Prioritas.
“Kita akan terus lanjutkan 13 Program Priortias ini dan tingkatkan. Contoh, saat ini BPJS Ketenagakerjaan baru dua yang tercover yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Nah, nanti di periode kedua akan ditingkatkan dengan mengcover juga Jaminan Hari Tua (JHT),” papar Dadang Supriatna
Termasuk akan meningkatkan program dana bergulir tanpa jaminan tanpa bunga yang sebelumnya dialokasikan Rp70 miliar per tahun, yang periode kedua akan menjadi Rp100 miliar. Sehingga para kreditur dapat mengkases modal kerja mulai dari Rp 2 juta sampai Rp10 juta per orang. Lebih dari itu juga ada program menciptakan 50.000 wirausaha muda atau entrepreneur maupun jadi karyawan perusahaan yang memiliki sertifikasi skill.(Gum)
Discussion about this post