Cianjur, (BR).-Warga Kampung Ciguha,Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur,Jawa barat sudah sejak jaman nenek moyang nya turun temurun hingga kini membuat Kerajinan tangan anyaman bambu seperti Jingko,Boboko,Ayakan,Hihid,Aseupan, Nyiru dan lain lainnya, sehingga pemerintah desa (Pemdes) malati menjuluki kampung Ciguha kampung Kerjainan anyaman dan akan dijadikan ikon wisata di wilayah desanya.
Tujuan Pemerintah Desa menjuluki kampung Ciguha sebagai kampung Kerajinan sebab rata rata sebagian besar warga nya beraktifitas memproduksi Kerjainan tangan anyaman-anyaman bambu dan nantinya untuk mendongkrak roda perekonomian warga Kampung Ciguha, khsususnya Desa Malati.
Untuk bahan baku kerajinan tangan anyaman Jingko atau boboko tersebut dari bambu Gembong yang ditanam oleh warga.
Karmanah (35) salah seorang warga kampung Ciguha yang Setiap harinya membuat kerajinan tangan anyaman mengatakan,Sudah lama sejak kecil diajarin sama orang tua untuk bisa bikin kerajinan tangan anyaman Jingko.
“Dari sejak jaman ibu bapak Kerajinan tangan anyaman bambu Jingko ini sudah ada,dan rata rata warga kampung sini semuanya bisa bikin kerajinan tangan anyaman Jingko dan lain lainnya,”katanya saat ditemui di rumahnya, Jum’at (3/2/2023).
Karmanah menambahkan,harapan saya ingin terus melestarikan kerajinan tangan anyaman Jingko ini hingga anak cucunya.
“Untuk pemasaran kadang dijual langsung ke pasar kadang ada yang datang pesan ada juga yang melalui pihak bumdes,”ucapnya.
Sementara itu Hendra Irawan Kepala Desa Malati menjelaskan, produksi kerajinan tangan anyaman Jingko di warga kampung Ciguha ini sudah ada sejak turun temurun.Hampir semua warga kampung di sini bisa bikin kerajinan tangan anyaman Jingko dan lain lainya.
“Sehingga kami Pemerintah Desa (Pemdes) malati akan menata khusus untuk kampung Ciguha menjadi kampung Kerajinan tangan anyaman, Sehingga Nanti nya bisa jadi aikon wisata dan akan meningkatkan sumber perekonomian warga,”Ujarnya kepada bandungraya.net, saat melihat lokasi pembuatan Kerajinan tangan anyaman Jingko di kampung Ciguha Jumat (3/2/2023).
Masih terang kades,Karena kerajinan tangan anyaman Jingko masuk peroduk unggulan UMKM desa malati yang nantinya akan dipasarkan melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk dipasarkan baik itu lokal dan nasional.
“Mudah mudahan ditetapkannya kampung Ciguha menjadi kampung Kerajinan sehingga bisa menarik wisatawan berkunjung ke desa Malati baik dari dalam dan luar daerah atau wisatawan asing untuk membeli produk kerajinan tangan anyaman Jingko dan lain lainnya,”terangnya.
Kades menegaskan, Untuk saat ini harga jual kerajinan tangan anyaman masih setabil dan masih berpareatif.
“Untuk harga satuannya produk kerajinan tangan anyaman bambu ini bermacam-macam berpareasi seperti Jingko dibandrol harga 30 ribu, untuk Aseupan 10 ribu,Hiid (Kipas angin manual) 10 Ribu,Ayakan 25 Ribu dan untuk Nyriu 25 Ribu sehingga harganya relatif terjangkau baik untuk kalangan bawah dan atas.
Kepala Desa berharap, harapan kami setelah dibukanya kampung Ciguha menjadi kampung Kerajinan Tangan Anyaman mudah mudahan menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Baik Kabupaten, Perovinsi dan Pusat.
“Ini merupakan aset untuk pemerintah daerah khususnya Kabupaten Cianjur dan akan meningkatkan sumber perekonomian warga desa kami,”pungkasnya. (BR-20).
Discussion about this post