Tasikmalaya (BR), Sosialisasi Program bantuan SMK Rujukan digelar Selasa (27/8/19), bertempat di Aula Sekolah SMKN Rajapolah. Dalam kesempatan ini hadir Kepala SMK Negeri Rajapolah, pihak perbankkan,dan peserta lainnya.
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, dimana setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki tanpa memandang status apapun.
H. Zenal Muttaqin S.Pd,MM.Pd Kepala SMK Negeri Rajapolah mengatakan kepada bandungraya.net, tujuan sosialisasi sekolah rujukan untuk pemerataan akses dan mutu pendidikan, agar warga negara Indonesia memiliki keterampilan hidup (life skills) sehingga akan mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan moderen.
Pemerintah telah berupaya mengoptimalkan dan memaksimalkan pembangunan kapasitas sumber daya manusia Indonesia melalui sektor pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal.
Pendidikan yang dilakukan sedapat mungkin mencerminkan proses mengaktualisasikan semua potensi yang dimilikinya menjadi kemampuan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Salah satu jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya untuk memiliki keunggulan di dunia kerja adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu tujuan penting pengembangan program pendidikan SMK adalah menyiapkan sumber daya manusia yang siap memasuki dunia kerja, memiliki kepemimpinan tinggi, disiplin, profesional, handal di bidangnya dan produktif.
Dengan demikian, lulusan SMK idealnya merupakan tenaga kerja tingkat menengah yang siap pakai, bisa bekerja di dunia usaha dan industri.
Masih dikatakan Zenal, Untuk meningkatkan mutu lulusan SMK agar dapat menjadi tenaga kerja yang handal dan memiliki keunggulan di dunia kerja, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Dit. PSMK), salah satunya adalah merintis pengembangan model sekolah menengah kejuruan yang disebut SMK Rujukan.
SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola institusi sebagai model, acuan, dan pemberdaya sekolah binaan yang dapat dijadikan rujukan bagi sekolah-sekolah menengah kejuruan di sekitarnya.
Ada enam fokus program SMK Rujukan yaitu: 1) peningkatan layanan SMK, 2) peningkatan manajemen sekolah, 3) peningkatan kualitas proses pembelajaran, 4) peningkatan sarana dan prasarana, 5) peningkatan lulusan SMK dan, 6) pembinaan SMK sebagai pusat pelatihan. Keenam fokus tersebut dituangkan dalam SDP(School Development Plan).
Pendekatan yang digunakan dalam SDP berupa paradigma baru dalam perencanaan program pengembangan SMK antara lain: (1) Program pengembangan yang diusulkan harus berbasis kinerja (performance based activity ) yaitu menempatkan implikasi pengembangan pada peningkatan mutu pendidikan sebagai capaian utama dibandingkan dengan investasi (bangunan atau peralatan yang dibutuhkan); (2) mempertimbangkan efisiensi dan keefektifan pemanfaatan dana dengan mengukur pencapaian sasaran dengan indikator kinerja; (3) melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan program; (4) mempertimbangkan keberlanjutan program pengembangan yang telah dianggap berhasil.
“Melalui surat keputusan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016 tentang Penetapan Sekolah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi SMK Rujukan. SMK Negeri Rajapolah salah satu SMK yang ditunjuk sebagai SMK Rujukan sejak tahun 2016 yang lalu,” pungkas Zenal. (BR.05)
Discussion about this post