Soreang. (BR) Banyakanya Keluhan orangtua siswa diwilayah kab. Bandung terkait pelayanan PPDB online baik tingkat SMP, maupun SMA/SMK yang dipandang cukup menguras pikiran para orangtua yang was was takut anak kesayanganya tereliminasi gara gara alasan jaringan yang tidak menunjang, hal ini mendapatkan tanggapan Tokoh Pendidikan yang ada dikab. Bandung.
Menurut Prof. Dr. H. Toto Sutarto Gani Utari M. Pd pada bandungraya.net mengatakan bahwa saat ini Ada yang tidak bisa dibantah pada umumnya di hati orang tua, apabila bertemu dengan teman lamanya salah satu pertanyaannya adalah tentang anaknya. ” berapa anakmu?” jawabnya akan lebih dari yang ditanyakan, “Alhamdulillah anak saya tiga, yang pertama sedang kuliah, yang kedua di SMA, yang ketiga di SMP”. atau jawabannya “Alhamdulillah semua anak saya sudah Sarjana”, paparnya.
“Hampir tidak ada orang tua yang menceritakan harta kekayaan anaknya, seperti mobil anak saya, rumah anak saya, tabungan anak saya.”
Diutarakan H. Toto, ini menandakan bahwa orang tua ingin menyatakan bahwa dirinya berhasil membina ànaknya. dan betapa sedihnya apabila anaknya tidak berhasil menyelesailan studinya, meski itu tidak diungkapkannya. dan betapa gelisah apabila orangtua menghadapi kenyataan anaknya tidak bisa memepuh pendidikan lanjutan.
Menurutnya, semua itu hanya karena orangtua merasa dirinya tidak berhasil membina anaknya. sehingga apapun akan ditempuh demi anaknya bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan ada yang nabrak aturan demi yang satu ini.
Diutarakan H. Toto, pada situasi pandemi covid 19 ini, di mana peraturan pendaftaran harus melalui online. banyak sekali yang mengganggu harapan orang tua seperti di atas. Sebagian orang tua tidak mampu menempuh prosedur yang seharusnya sesuai SOP., imbuh toto.
” Ada yang berusaha agar mampu mendaftarkan anaknya secara online. celakanya, apa yang sudah mereka tempuh susah payah ternyata tidak mendapat informasi yang diharapkan. berhari hari orang tua gelisah dengan informasi yang tidak jelas”, kata Dia.
Lebih Jauh Toto Sutarto, mengatakan bahwa Orang tua tidak bisa menerima bila dijelaskan ada gangguan teknis pada sistem IT. Jalan keluar yang harus diberikan adalah persiapan yang matang pada penyelenggara. harus dipikirkan sebelumnya kemungkinan yang negatif dari program yang akan dilaksanakan terutama pada tingkat satuan pendidikan menengah atas, yang pengelolaannya setingkat Provinsi, jelasnya.
Papar Toto Sutarto, Bisa kita bayangkan, anak dari pelosok atau daerah terpencil yang sudah susah payah mendaftarkan diri tapi setelah itu tidak ada informasi yang pasti diterima atau.tidak, kemudia sulit mencari tempat bertanya, akhirnya keluar ungkapan yang menurunkan harga diri penyelenggara pemdidikan.
Pandang Prof dr Toto Sutarto Gani Utari, Mpd, hal ini semakin hari akan semakin menjadi bola liar dan panas, Semua itu terjadi hanya karena orang tua ingin dinyatakan berhasil membina anaknya, sehingga mereka bisa bercerita bahwa anaknya sudah mencapai tingkat satuan pendidikan tertantu.
Imbau Toto, Oleh karena itu, segera beri para orang tua harapan anaknya sudah terdaftar sesuai upayanya secara online. Meski dimikian, kita semua harus menyadari bahwa sistem ini baru dilaksanakan, sehingga masih ada kekurangan dan kelemahan di sana sini. Saat ini yang harus dilakukan adalah keterbukaan semua pihak, pubgkasnya. (red *)
Discussion about this post