Melalui hal tersebut, masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat karena ditempat pembuangan sampah akhir, jenis sampah organiknya bisa dijadikan pupuk kompos bahkan bisa untuk budidaya magot.
“Sampah bukanlah masalah, akan tetapi bisa menjadi berkah. Pendekatannya bukan linier, tapi sirkuler yang pada akhirnya masyarakat akan mendapatkan banyak manfaat dari sampah,” tandasnya..
Adapun, kata Sekda, kebijakan Pemda Sumedang terkait TPPAS Legok Nangka untuk wilayah Barat, kapasitas sampah yang tersedia sekitar 120 ton di enam kecamatan (Cimanggung, Jatinangor, Pamulihan, Sukasari, Tanjungsari dan Rancakalong).
“Titik beratnya yang akan kita dorong ke Legok Nangka, yakni yang Jatinangor dan Cimangung. Jadi 120 ton per hari wilayah Barat yang masuk cekungan Bandung,” jelasnya.
Dalam kata lain, sebutnya, Pemda Sumedang juga sudah menyiapkan 4 TPSA lainnya, yaitu di Cibereum, Wado, Ujungjaya serta Cijeruk. Dan untuk TPSA Cijeruk, kurang lebih 50 persen sudah digarap pembangunannya.
“Insya Alloh, rencana pembangunannya tahun ini akan dituntaskan. Ada 5 hektar lebih, setengahnya sudah dibangun dan kemarin kami sudah berkomunikasi dengan kementerian PU. Sehingga yang 120 ton di wilayah Barat itu bisa dihandle di TPSA Cijeruk,” terangnya..
Sehingga, tambah Herman, berdasarkan hasil hitungan obyektif, kurang lebih 32 ton sampah dari Sumedang akan digabung di TPPAS Legok Nangka.
“Jadi 32 ton di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung untuk ke Legok Nangka dan sebagiannya kami arahkan ke Cijeruk,” pungkasnya. (BR-11)
Discussion about this post