Soreang. (BR) Wakil Ketua Bidang Litbang DPD Partai Golkar Kabupaten Bandung, Yanto Setianto menyayangkan sikap Dadang Supriatna yang dikabarkan diduga telah mendapatkan rekomendasi untuk maju sebagai calon Bupati Bandung sekaligus menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) langsung dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu, hal tersebut disampaikannya melalui hubungan selular pada bandungraya. net.
“Yanto menilai bahwa DS telah melanggar AD / ART dan pakta integritas yang ditandatangani, yang memang sebetulnya sudah Ia pahami “. Imbuh yanto.
Menurut Yanto Setianto mengatakan ada beberapa hal yang secara hukum DS dianggap telah diberhentikan secara tidak hormat oleh Partai Golkar.
“Pertama waktu penyampaian visi-misi sebagai peserta penjaringan bakal calon bupati dari partai Golkar, telah menandatangani fakta integritas akan mematuhi AD/ART partai dan akan menerima keputusan hasil konvensi. Jika tidak, maka aturannya harus berhenti dari keanggotaan partai golkar,” kata Yanto, Jumat (24/7/2020).
Selain itu, kata Yanto, dalam AD/ART, jika anggota partai Golkar bila tercatat sebagai anggota partai lain, maka secara otomatis diberhentikan secara tidak hormat.
“Sudah dianggap diberhentikan secara tidak hormat. Kalaupun nanti ada pleno, paling hanya untuk kepentingan administrasi saja,” ujarnya.
Yanto juga mengaku prihatin dengan keputusan Dadang Supriatna yang mau menjadi anggota partai lain, sikap tersebut dianggap terlalu ambisius ingin menjadi calon bupati bandung setelah kalah dalam penjaringan di partai golkar.
“Merasa prihatin terhadap sikap beliau yang terlalu ambisius. Sangat disayangkan dia tidak bisa menerima keputusan partai dan pernyataan yang dia tanda tangani sendiri saat penyampaian visi-misi,” jelasnya.
Meski demikian, dirinya mengaku menghormati sikap Dadang yang memilih masuk dan pindah ke partai lain dibanding meneruskan perjuangan partai Golkar.
“Sebagai rekan saya merasa bangga, dia punya keberanian mencalonkan diri dari partai lain dengan segala konsekuensinya,” ucap Yanto.
Disinggung mengenai potensi perpecahan di tubuh golkar, Yanto mengatakan dengan berpindahnya Dadang ke partai lain tidak akan mempengaruhi akar rumput partai Golkar. Karena kader dan simpatisan partai Golkar sudah pandai menilai seseorang.
“Kami tidak khawatir kehilangan suara pada Pilkada nanti. Karena pengurus sampai akar rumput pun sudah paham bagaimana seharusnya mengambil sikap. Yah mungkin yang akan pindah dukungan kerabat dia saja. Akar rumput partai sudah tahu mana pejuang mana pengkhianat,”pungkas Kang Haji Yanto. (BR 01)
Discussion about this post